Menurut
Ibnu Khaldun ilmu pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang
semata-semata bersifat pemikiran dan perenungan yang jauh dari
aspek-aspek pragmatis di dalam kehidupan, akan tetapi ilmu dan
pendidikan tidak lain merupakan gejala sosial yang menjadi ciri khas
jenis insani.
Adapun tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun yaitu
- Menyiapkan seseorang dari segi keagamaan
- Menyiapkan seseorang dari seg akhlaq
- Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial
- Menyiapakn seseorang dari segi vokasional atau pekerjaan
- Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran
- Menyiapkan seseorang dari segi kesenian
Pandangan
Ibnu Khaldun tentang Pendidikan Islam berpijak pada konsep dan
pendekatan filosofis-empiris. Menurutnya ada tiga tingkatan tujuan yang
hendak dicapai dalam proses pendidikan yaitu:
- Pengembangan kemahiran (al-malakah atau skill) dalam bidang tertentu.
- Penguasaan keterampilan professional sesuai dengan tuntutan zaman
- Pembinaan pemikiran yang baik
Pandangan
Ibnu Khaldun tentang kurikulum dapat dilihat dari epistimologinya.
Menurutnya, ilmu pengetahuan dalam kebudayaan umat islam dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:
1. Ilmu pengetahuan syari’at dan ilmu pengetahuan filosofis.
2. Ilmu
pengetahuan syari’ah dan filosofis merupakan pengetahuan yang ditekuni
manusia (peserta didik) dan saling berinteraksi, baik dalam proses
memperoleh atau memperoleh atau proses mengajarkannya.
Pandangan Mengenai Metode Pengajaran
Dalam hal ini, Khaldun sebagaimana dikutip Schelaife mengemukakan enam prinsip utama yang perlu diperhatikan pendidik, yaitu:
- prinsip pembiasaan
- prinsip tadris(berangsue-angsur)
- prinsip pengenalan umum
- prinsip kontinuitas
- memperhatikan bakat dan kemampuan peserta didik
- menghindari kekasaran dalam mengajar
Menurut Ibnu Khaldun pendidikan bertujuan untuk:
- peningkatan pemikiran
- peningkatan kemasyarakatan
KONSEP PENDIDIKAN MENURUT AL-GHAZALI
Al-Ghazali adalah penganut paham idealisme yang konsekuen terhadap agama sebagai dasar pandangannya.
Al-Ghazali membagi klasifikasi ilmu menjadi 2 bagian:
- Cara pengilhaman dari tuhan
- Cara belajar atau diusahakan
Al-Ghazali membagi metode perolehan ilmu menjadi 2, yaitu:
- Metode pengajaran manusia
- Metode pengajaran dari tuhan
Tujuan
pendidikan menurut Al-Ghazali adalah untuk mendekatkan diri kepada
Allah, bukan untuk mencar kedudukan, kemegahan dan kegagahan atau
mendaopatkan kedudukan yang menghasilkan uang.
Ciri-ciri pendidik yang boleh melaksanakan pendidikan, yaitu:
· Guru harus mencintai murdnya seperti mencintai anak kandungnya sendiri
· Guru jangan mengharapkan materi sebagai tujuan utama
· Guru harus mengingatkan muridnya agar tujuan menuntut ilmu semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah
· Guru harus mendorng muridnya agar mencintai ilmu yang bermanfaat
· Di hadapan muridnya guru harus memberikan contoh yang terbaik yaitu berakhlaqul karimah
· Guru harus mengamalkan yang diajarkannya
· Guru harus memehami minat, bakat dan jiwa anak didiknya
· Guru harus dapat menanamkan keimana ke dalam pribadi anak didiknya
Hal-hal yang dikehendaki bagi murid sebagai berkut:
· Memuliakan guru dan bersikap rendah hati atau tidak takabbur
· Merasa satu bangunan dengan murid lainnya
· Manjauhkan diri dari mempelajari berbagai adzhab yang dapat menimbulkan kekacauan dalam pikiran
· Tidak hanya mempelajari satu ilmu yang bermanfaat saja
KONSEP PENDIDIKAN MENURUT IBNU SINA
Tujuan
pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada pembenahan seluruh
potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangannya yang sempurna,
yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti yang baik.
Konsep
tentang kurikulum menurut ibnu sina didasarkan pada tingkat
perkembangan usia didik. Konsep yang ditawarkan Ibnu Sina mempunyai 3
ciri, yaitu:
· Ibnu Sina sangat mempertimbangkan aspek psikologis
· Didasarkan pada segi kegunaan dari ilmu dan keterampilan yang dipelajari dari tuntutana masyarakat
· Dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dalam mempelajari berbagai ilmu dan keterampilan
Metode mengajar yang ditawarkan Ibnu Sina antara lain:
· Metode talqin digunakan untuk mengajar al-Qur’an kepada anak didik sebagian demi sebagian
· Metode demonstrasi digunakan dalam cara mengajar menulis
· Metode pembiasaan adalah termasuk salah satu metode pengajaran yang paling efektif, khususnya dalam mengajarkan akhlak
· Metode
diskusi dapat dilakukan dengan cara penyajian pelajaran dimana siswa
dihadapkan kepada suatu masalah untuk dibahas dan dipecahkan bersama
· Metode magang suatu metode yang menggabungkan pengajaran teoritis dan pengajaran praktis
· Metode
penugasan adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar
Dari beberapa pemikiran di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ibnu
Khaldun menyimpulkan bahwa sanya konsep pendidikan agama islam pertama
dilihat dari segi kemampuan peserta didik serta beliau mengutamakan
potensi berpikir dalam mendapatkan suatu ilmu pendidikan.
Imam
Ghazali menyimpulkan bahwa sanya konsep ilmu pendidikan agama islam
pertama dilihat dari pendekatannya kepada tuhan, yang mana beliau
bependapat bahwa sanya tujuan pendidikan yaitu semata-mata untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Sehinnga kita tidak mengharapkan
kedudukan maupun jabatan sebagai tujuan pendidikan.
Ibnu
Sina menyimpulkan bahwasanya konsep ilmu pendidikan islam itu pertama
dilihat dari segi kejiwaannya atau psikologisnya, dan tingkat
perkembangan usia anak didik, sehingga kita dapat menyusun strategi
pembelajaran dengan tepat sesuai kemampuan dan minat si anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar